“will you marry me?”

Sejenak aku berpikir tentang “jodoh”. Ya, siapa yang tahu tentang jodoh? dia seperti misteri di hari esok, tak ada yang pernah bisa menebak dan menerka-nerka.

Ketika seseorang yang sangat kamu sayang berkata padamu tentang sebuah pernikahan di usia yang sangat muda menurutmu dan tak pernah terlintas di benakmu ketika itu, apa yang kau katakan padanya?

Sempat ku ingat sahabatku bercerita,

“Ra, aku punya cerita untukmu”.

: “Apa bang?”

Ada seorang temanku, mereka berpacaran cukup lama 6 tahun. Temanku yang perempuan, dia masih ingin ini dan itu yang terlalu berbelit juga tak jelas ketika kekasihnya ingin meminangnya. Nah, suatu ketika di saat mereka akan bertunangan, kekasihnya ketahuan selingkuh.

Dan ironisnya, dia lebih memilih selingkuhannya dari pada temanku. Kekasihnya bilang, ‘dia sudah siap dan tak berbelit, dia mau berkomitmen sedangkan kamu tidak’.”

: “hmm” . aku mengangguk mengerti tentang apa yang dimaksud-kan.

Inti ceritanya ra, kalo pasangan kita sudah siap, berarti dia memang sudah serius. Kenapa menunggu yang belum tentu serius? Dan ketika dia menemukan orang yang yang mau serius juga dengan dia, akhirnya dia akan pergi dan memilih yang lain

Sejenak aku berpikir, masuk akal memang. Tapi sekian dari itu akhirnya muncul banyak pertanyaan di benakku. Apakah mungkin lelaki itu tulus dan sungguh mencintainya jikalau ia saja tak sabar untuk menunggu sang kekasih merasa ‘siap’?

Bukankah jika kita tulus menyayanginya , bersabar menantinya maka semua itu akan berbuah?

Ya! Itulah jodoh. Berarti memang mereka tak ditakdirkan untuk berjodoh. Menjalin hubungan dengan selang waktu yang begitu lama, bukanlah sebuah jaminan “berjodoh”.

Tuhan punya segala cara untuk mempertemukan kita dengan ‘Jodoh’ . Tuhan punya segala jalan untuk menuntun kita bertemu dengannya. Dan Tuhan tahu, siapa jodoh yang terbaik untuk kita.

Aku ingat beberapa tayangan televisi yang sempat aku tonton.

Dalam tayangan salahsatunya itu, aku ingat, seorang tokoh utama didalamnya tidak mendapat restu dari orang tuanya ketika ia ingin menikah dengan kekasihnya, sedangkan orang tuanya sudah mempunyai jodoh dengannya.

Dia nekat kabur dan tetap menikah dengan kekasihnya tanpa peduli orang tuanya, ya semacam membuatnya menjadi durhaka. Kehidupan mereka selalu penuh huru-hara. Dan suatu saat ia menyesal tak menuruti perkataan orang tuanya.

———

Berbeda dengan tayangan kedua, Orang tuanya sudah menyiapkan jodoh untuknya, dia tak ingin menjadi durhaka kepada orang tuanya dan rela melepas kekasih hatinya demi menuruti kemauan kedua orang tuanya dengan memilih menikah dengan jodoh yang sudah disipakan. Kehidupan rumah tangga mereka tak baik adanya pada akhirnya.

———-

Singkat cerita itu membuatku semakin dirundung pertanyaan, itu hanya sebuah rekayasa skenario pembuat drama. Tapi, semua itu bermakna adanya. Jodoh, siapa yang tahu tentangnya. Dari kedua film itupun membuatku berpikir ‘bagaimana seandainya aku dihadapkan dengan situasi itu?’

Kehidupan ini menyimpan banyak rahasia, Jodoh pun menjadi sebuah misteri di kedepannya. Terkadang orang yang tak pernah kita harapkan bisa jadi ialah jodoh kita, atau dia yang ada di samping kita dan dia yan tak pernah kita kenal.

Jodoh, sampai dimana perjalanan kita terhenti untuk menemukan misteri yang bernama “jodoh” ?

dan ketika seseorang berkata padamu, “will you marry me?”

marry you

2 thoughts on ““will you marry me?”

Leave a comment