yang tercinta yang telah tiada

Hari ini,
Tepat di tahun lalu
Semilir angin disiang itu
Terasa sangat menyesakkan dadaku

Aku duduk terdiam menatap sebuah nisan di hatiku
Menghapus debu merah yang menutup sebuah nama
“yang tercinta yang telah tiada”

Sesak, terasa sangat sesak
Jantungku seolah berhenti berdetak
Seseorang bisikkan padaku sebuah nama
“yang tercinta yang telah tiada”

Air mata itu menetes tak terbendung
Sakit tak terperi kurasakan detik itu
Terhempas tubuhku dalam kenyataan
Untuk sebuah nama
“yang tercinta yang telah tiada”

Ingin rasanya kuhapus sebuah kenyataan,
Untuk kepergian abadi dirimu.
Nisanmu tertancap sangat dalam
Di relung hati yang pernah kau singgahi
Bayang hadirmu masih selalu menemani

Dan, hari ini
Tepat satu tahun kepergianmu
Bunga mawar hitam ini
Sebagai lambang duka untukku

“yang tercinta yang telah tiada”
Kau gantikan sebuah kenangan dengan kematian
Kau gantikan kebersamaan dengan kepergian
Dan hanya kau tinggalkan sebuah nisan untukku

Disini, hari ini,
Tak ingin lagi kutaburkan mawar hitam di tanahmu
Tak ingin kubasahi nisanmu dengan air mataku
Hanya ingin kuberikan sebuah senyum untukmu
Doa yang terus mengalir tanpa jemu untukmu,
“yang tercinta yang telah tiada”

Dihati ini masih selalu tersimpan sebuah nama
Tertanam sebuah nisan
Bertuliskan :
“yang tercinta yang telah tiada”

Note : untuk seseorang yang pernah menjadi bagian dalam hidupku. Yang lama menemani hariku, yang berikanku banyak kenangan indah. Ajarkanku banyak hal indah. Hari ini tepat 1 tahun ia meninggal. Kecelakaan mobil itu yang merenggut nyawanya. RENDRA EGA PRATAMA H. Semoga tenang disisiNya. Amin
Doa dariku untukmu selalu_ serta maafku dan kekasihku 🙂

2 thoughts on “yang tercinta yang telah tiada

Leave a comment